Persepuluhan merupakan topik yang sangat sensitif buat gereja. Maklumlah… ini, kan, masalah fulus. Oleh karena itu maaf beribu maaf. Kali ini saya agak serius bahasanya. Tulisan ini merupakan yang pertama dari tiga tulisan mengenai persepuluhan.
Berikut ini adalah beberapa fakta menarik mengenai persembahan persepuluhan yang jarang diajarkan oleh gereja masa kini.
1. Seluruh bani Lewi menerima persepuluhan
Hanya kepada bani Lewi ini sajalah persepuluhan ini harus diberikan.
Kata TUHAN kepada Harun, “Segala persembahan sepersepuluhan orang Israel Kuberikan kepada orang-orang Lewi. Itulah bagian warisan mereka untuk pekerjaan mereka di Kemah-Ku.” (Bil 18:21, BIS)
Sebagai catatan, ada 2 golongan bani Lewi dan mereka ini semuanya menerima persembahan persepuluhan:
- Imam
- Pelayan
Imam adalah satu-satunya pihak yang boleh memasuki ruang maha kudus di Bait Suci dan melakukan persembahan korban di altar. Ia haruslah berasal dari keturunan Harun.
Pekerjaan pendukung lainnya di Bait Suci dilakukan oleh golongan pelayan. Contohnya:
- Asisten imam (1 Taw 23:4,28)
- Anggota tim pujian (1 Taw 25:7-31)
- Musisi (1 Taw 23:5)
- Penunggu pintu (1 Taw 26:1-19)
- Perawat perbendaharaan (1 Taw 26:20-28)
- Petugas administrasi & peradilan negara (1 Taw 26:29-32)
Pelayan tidak boleh memasuki ruang maha kudus. Bahkan imam yang memperbolehkan pelayan masuk ke ruang ini bersama dengan pelayan yang melakukan pelanggaran ini harus dihukum mati (Bil 18:3).
Dalam era gereja modern, imam Lewi sepadan dengan pendeta; sedangkan pelayan Lewi sepadan dengan pemimpin pujian, pemusik maupun usher. Anehnya, dalam gereja modern, anggota paduan suara atau usher tidak pernah mendapatkan bagian dari persepuluhan. Kecian ya?
2. Penerima persepuluhan adalah pekerja paruh-waktu
Alasan gereja modern hanya memberikan persepuluhan kepada para pendeta dan bukan kepada pemusik, usher, dkk. adalah karena golongan yang terakhir ini bukanlah full-timer di gereja. Padahal dalam Perjanjian Lama, baik imam maupun pelayan hanya bekerja paruh-waktu di Bait Suci!
“Perintahkan kepada umat Israel untuk memberikan kota-kota di daerah mereka kepada orang Lewi untuk tempat tinggal mereka. Kamu juga harus memberikan kepada orang Lewi tanah penggembalaan di sekitar kota itu. Kota-kota itu akan menjadi tempat tinggal mereka dan tanah penggembalaannya untuk binatang serta ternak mereka.” (Bil 35:2-3, AYT)
Ayat di atas dengan jelas menyatakan bahwa bani Lewi bekerja menggembalakan hewan ternak di tempat tinggal mereka: kota-kota orang Lewi (i.e. Levitical cities). Jumlahnya ada 48 kota (Yos 21) yang tersebar di sekitar Yerusalem. Selain itu, para imam dan pelayan dibagi dalam 24 grup (1 Taw 24) yang bertugas secara bergiliran di Bait Suci. Tiap grup bekerja selama 7 hari (1 Taw 9:25), yang bermula dan berakhir pada hari Sabat (2 Taw 23:8). Kesimpulannya: dari total 24 minggu, hanya 1 minggu saja para imam bertugas di Bait Suci!
3. Penerima persepuluhan tidak boleh memiliki properti
Percaya atau tidak, tapi inilah kenyataannya: bani Lewi yang menerima persembahan persepuluhan, baik imam maupun pelayan, tidak boleh memiliki tanah tempat tinggal.
TUHAN berkata kepada Harun, “Kamu tidak akan mendapat bagian dari tanah pusaka di tengah-tengah mereka. Bangsa Israel akan memperoleh tanah yang telah Kujanjikan, tetapi Akulah bagianmu…. Akan tetapi, orang Lewi akan melakukan pelayanan mengurus Kemah Pertemuan. Mereka harus bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukannya. Itulah peraturan yang berlaku selamanya dari generasi ke generasi. Mereka tidak akan mendapat tanah pusaka yang telah Kujanjikan kepada orang Israel lainnya.” (Bil 18:20, 23, AYT)
Sebagai gantinya, Yahweh memerintahkan bangsa Israel untuk meminjamkan tanah kepada bani Lewi agar mereka memiliki tempat tinggal, seperti dinyatakan dalam Bil 35:2-3. Jadi kalau mau menjalankan persepuluhan secara Alkitabiah, seharusnya pendeta yang menerima persepuluhan tidak boleh memiliki properti. Bandingkan dengan Pendeta Kong Hee yang memiliki apartemen seharga S$10 juta dan Pendeta David Aswin Tanuseputra yang punya apartemen di Australia dan Singapura! Walahyuuuuu….
4. Persepuluhan selalu dalam bentuk makanan, bukan uang
Tuhan tidak pernah kekurangan. Sebaliknya, Tuhan adalah Jehovah Jireh: Tuhan yang menyediakan segala sesuatu bagi umat-Nya.
Sepersepuluh dari seluruh hasil tanah, baik gandum maupun buah-buahan, adalah untuk TUHAN. Kalau seseorang mau menebus sebagian dari hasil itu, ia harus membayar harganya yang sudah ditentukan ditambah dua puluh persen. Satu dari tiap sepuluh ekor ternak adalah milik TUHAN. Kalau ternak itu dihitung, setiap ekor ternak yang kesepuluh menjadi milik TUHAN. (Ima 27:30-32, BIS)
Persepuluhan merupakan bentuk provisi Tuhan untuk bani Lewi (beserta keluarganya) yang memiliki pelayanan di Bait Suci siang dan malam. Tanpa persepuluhan, bani Lewi akan pusing mengurusi masalah perut bagi dirinya dan keluarganya. Itulah sebabnya dalam Maleakhi 3:10 dikatakan “… supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku.” Sekali lagi makanan. Bukan uang.
Hmmh…, saya bisa membaca pikiran Anda: “Pasti di zaman itu tidak ada uang!” Baiklah. Saya terima tantangan Anda.
Kalau tempat yang dipilih TUHAN Allahmu terlalu jauh dari rumahmu, sehingga sepersepuluh dari hasil tanahmu yang diberikan TUHAN Allahmu kepadamu tak dapat kamu bawa ke situ, maka juallah bagian dari hasil tanahmu itu, dan bawalah uangnya ke tempat yang dipilih TUHAN Allahmu. Belanjakanlah uang itu untuk apa saja yang kamu inginkan–sapi atau kambing domba, air anggur atau minuman keras–lalu di tempat itu, di hadapan TUHAN Allahmu, kamu dan keluargamu harus makan bersama dan bersenang-senang. (Ula 14:24-26)
Ayat di atas membuktikan bahwa uang sudah ada di zaman itu. Namun lebih dari itu, hal ini menunjukkan bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang praktis. Ia tidak ingin anak-anak-Nya kerepotan dalam hal persepuluhan. Bahkan dari ayat ini, kita temukan salah satu konsep yang luar biasa: seluruh anggota gereja, baik jemaat maupun pendeta, menikmati persepuluhan bersama-sama. Lisoi!
5. Imam hanya mendapat sepersepuluh dari persepuluhan
Ini konsep yang tidak pernah diajarkan oleh gereja zaman sekarang, bahwa sesungguhnya para pendeta hanya mendapatkan 1/10 dari persepuluhan jemaat.
TUHAN menyuruh Musa menyampaikan perintah ini kepada orang Lewi: Apabila kamu menerima dari orang Israel persembahan sepersepuluhan yang diserahkan TUHAN kepadamu untuk bagianmu, kamu harus memberi sepersepuluh bagiannya kepada TUHAN untuk persembahan khususmu. … Persembahan khusus itu harus kamu serahkan kepada Imam Harun. (Bil 18:26-28, BIS)
6. Persepuluhan bukanlah yang pertama dari segala penghasilan
Banyak pendeta yang tidak bisa membedakan antara persembahan sulung (first-fruits/first-born offerings) dan persembahan persepuluhan (2 Taw 31:5). Persembahan sulung adalah yang “pertama”, sedangkan persepuluhan adalah yang “kesepuluh”. Persembahan sulung merupakan bagian awal dari hasil panen, dan jumlahnya relatif kecil, sedemikian hingga muat dalam satu keranjang (Ula 26:2)… inipun harus dikonsumsi di dalam Bait Suci (Bil 18:10) oleh imam dan tidak boleh dibungkus untuk dibawa pulang! Selain itu, tidak pernah dikatakan dalam Perjanjian Lama bahwa persepuluhan harus dibayar di muka dan harus yang terbaik.
7. Hanya tuan tanah yang membayar persepuluhan
Imamat 27:30-32 hanya berlaku bagi pemilik tanah pusaka, alias tuan tanah. Sepersepuluh dari segala sesuatu yang berasal dari tanah pusaka (e.g.: hewan ternak dan hasil pertanian) harus disisihkan sebagai persembahan. Tidak pernah ada dicatat dalam sejarah Alkitab mengenai persepuluhan berbentuk ikan, susu, kapas, atau uang yang berasal dari usaha kerajinan tangan atau pekerjaan konstruksi bangunan. Oleh karena itu tukang bangunan, tukang kayu dan nelayan tidak membayar persepuluhan.
8. Pada tahun ketujuh dan tahun Yobel kelimapuluh, persepuluhan ditiadakan
Mengenai tahun ketujuh:
Namun, pada tahun ketujuh, kamu harus membiarkan ladangmu begitu saja. Jangan menanam apa pun di ladangmu. Jika ada gandum tumbuh di sana, biarkanlah orang miskin memilikinya. Jika ada yang tersisa, biarkan itu dimakan binatang liar. Lakukanlah hal yang sama terhadap kebun anggur dan pohon zaitunmu. (Kel 23:11, AYT)
Tahun Yobel (jubileum):
Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya. Karena tahun itu adalah tahun Yobel, haruslah itu kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kamu makan harus diambil dari ladang. (Ima 25:11-12)
Selama saya hidup di dunia ini, belum pernah saya temukan gereja yang menekankan persepuluhan mengajarkan jemaatnya untuk berhenti memberikan persepuluhan. Yang ada malah ngejar setoran!
9. Orang miskin tidak membayar persepuluhan
Di sini kita bisa melihat betapa Tuhan adalah maha penyayang dan penuh belas kasih.
Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang. (Ula 26:12)
Tuhan tidak meminta orang miskin untuk ikut mengambil tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan bani Lewi. Sebaliknya, orang asing, anak yatim dan janda justru mendapat bagian dari persepuluhan. Hal ini berlawanan dengan ajaran kebanyakan gereja zaman sekarang, di mana orang susah justru dihimbau untuk memberikan persepuluhan agar hidup mereka diberkati.
10. Setiap tiga tahun sekali, persepuluhan harus disimpan di rumah jemaat untuk dibagikan sebagai sedekah
Dalil yang satu ini mirip dengan UUD ’45 pasal 34 ayat 1, di mana fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara… uh, oh, jemaat gereja.
“Pada akhir setiap tiga tahun, engkau harus menyerahkan semua persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam gerbangmu. Maka orang Lewi, karena dia tidak memiliki bagian ataupun milik pusaka bersamamu, dan orang asing, anak yatim dan janda yang berada di dalam gerbangmu akan datang dan makan dan menjadi kenyang; supaya TUHAN, Allahmu, memberkatimu dalam segala pekerjaan tanganmu yang engkau lakukan.” (Ula 14:28-29, MILT)
Sekali lagi kita melihat hati Bapa yang sesungguhnya, yang begitu memperhatikan orang yang tak mampu. Persepuluhan disebar di rumah jemaat agar orang miskin beserta pendeta, pelayan dan seluruh jemaat gereja dapat menikmati berkat jasmani bersama-sama setiap tiga tahun sekali.
11. Yesus dan murid-murid tidak membayar persepuluhan
Yesus adalah tukang kayu. Murid-murid-Nya adalah penjala ikan. Berdasarkan dalil#7 dan dalil#9 di atas, kedua fakta ini seharusnya cukup untuk membuktikan bahwa Yesus dan para murid tidak membayar persepuluhan.
Namun demikian, saya tidak mau dituduh sesat oleh pembaca yang budiman. Ada sebuah hukum di Perjanjian Lama yang disebut sebagai the law of gleaning: gandum yang tertinggal di saat panen tidak boleh dipungut kembali oleh pemilik ladang, karena remah-remah ini diperuntukkan bagi orang miskin.
Apabila kamu menuai hasil panen dari tanahmu, janganlah menuainya habis sampai ke tepi-tepi ladangmu. Jangan mengambil gandum yang telah jatuh ke tanah. Tinggalkanlah itu untuk orang miskin dan orang asing di negerimu. Akulah TUHAN, Allahmu. (Ima 23:22 AYT)
Seperti dicatat dalam kitab Injil, Yesus dan murid-muridnya kedapatan memungut gandum.
Pada waktu itu, Yesus berjalan melalui ladang gandum pada hari Sabat, dan murid-murid-Nya lapar, dan mereka mulai memetik bulir-bulir gandum, dan memakannya. Akan tetapi, ketika orang-orang Farisi melihatnya, mereka berkata kepada-Nya, “Lihat, murid-murid-Mu melakukan apa yang tidak dibenarkan untuk dilakukan pada hari Sabat.” (Mat 12:1-2, AYT)
Perhatikan bahwa orang-orang Farisi tidak menghardik Yesus karena memungut bulir-bulir gandum, melainkan karena melakukan pekerjaan di hari Sabat. Artinya Yesus dan murid-murid memang tergolong orang yang tak punya, sehingga tidak masuk kualifikasi sebagai golongan wajib persepuluhan.
12. Orang Yahudi saat ini tidak memberikan persepuluhan
Kalau Anda menganggap saya ngeyel, silakan google. Bahkan ada seorang rabi yang mengatakan bahwa memberi persepuluhan di zaman sekarang ini bisa dikategorikan ilegal. Kok bisa begitu? Karena dalil#1 di atas mengatakan hanya bani Lewi yang berhak menerima persepuluhan, sehingga membayarkan persepuluhan kepada orang non-Lewi merupakan tindakan melanggar hukum. Lagi pula Bait Suci di Yerusalem telah dihancurkan pada tahun 70 Masehi oleh Romawi. Otomatis, hingga saat ini tidak ada satupun imam Lewi yang bertugas.
Mudah-mudahan dalil-dalil yang saya sajikan di sini bisa sedikit membuka pikiran Anda mengenai persepuluhan. Minggu depan kita akan membahas the killer verses: Maleakhi 3:10-11. Stay tuned!
Hehehe banyak perbedaan pendapat disini.
Sebenarnya banyak teman-teman saya yang protestant selalu menyampaikan tentang pentingnya perpuluhan kepada saya. Namun sebagai seorang katolik, saya justru tidak mendapat pengajaran khusus di gereja saya mengenai pentingnya perpuluhan. Sebagai Jemaat yang saya yakini adalah kita harus bergandengan tangan bahu membahu membangun keimanan kita dengan saling mendukung semua lini mulai dari pimpinan greja sampai sesama jemaat.
Prinsip memberi yang saya pegangi adalah “kasih”, saya tahu kalau di greja katolik pendanaannya diatur bahkan mungkin subsidi silang antar greja yang besar membantu operasional greja yang kecil. Jadi prinsip “kasih” yang saya pegang adalah berbagi. Berbagi perpuluhan menurut saya bukan hanya ke greja, tetapi ke saudara, keluarga, sesama, sahabat yang sedang kesulitan dan membutuhkan bantuan, termasuk persembahan kepada gereja tiap minggu.Artinya apa yang saya peroleh tidak saya nikmati sendiri, namun saya berbagi dengan sesama. sesederhana itu. Kadang saya lihat waktu “kolekte” banyak memang jemaat yang masih memberi sekedarnya. yang saya lakukan khususnya bagi mereka yang sudah bekerja, bisanya saya akan bilang, “bro, kasih Tuhan kok kaya bayar parkir”. thats it. terkadang juga saya lihat banyak anak sekolah yang memberi seadanya yang mereka punya. Puji Tuhan di paroki manapun saya bergreja, belum pernah saya dengar greja akan bangkrut.
Tetap menulis dalam tuntunan Tuhan bapak Edwin, saya yakin walaupun banyak yang tidak setuju setidaknya setelah membaca tulisan bapak sudah mencerahkan dan memberikan sudaut pandang berbeda kepada semua yang membaca bagaimana menemukan “wadah” menyembah Tuhan yang paling pas dengan hati nuraninya.
God Bless you
SukaSuka
jangan heran dengan pendeta Kristen, banyak yang menjadikan Gereja sebagai bisnis untuk mencari nafkah dengan alibi “perpuluhan”.
Contoh kasus :
http://surabaya.tribunnews.com/2014/10/06/polemik-gereja-bethany-anak-dan-ayah-saling-gugat
Hati-hati banyak pendeta yang “mata duitan” yang selalu menekankan perpuluhan adalah hak pendeta, saya sendiri pernah mengalami kejadian nyata, di sebuah gereja di daerah ciracas yang bernama GSJPDI “Batu Karang”
SukaSuka
Saya setuju sekali dengan tulisan anda terimakasih 🙏🤝
SukaSuka
Ikutan nimbrung, saya dari gereja protestan. Secara umum gereja protestan tidak pernah mewajibkan yang namanya perpuluhan, yang ada hanya memberikan persembahan. Tapi disini kok disebut gereja protestan mewajibkan perpuluhan. Bukannya gereja2 aliran kharismatik yg seperti itu ya? Mohon diperiksa lagi.
SukaSuka
Saya jemaat gereja protestan GKII, dan pernah ibadah di GPIB, GPdI dan GBI, dan disemua gereja tsb memerintahkan persepuluhan, ga tau anda protestan yg mana
SukaSuka
Maaf di point 11 , memetik dengan memungut punya arti yang sama? Kalau sama dari mana anda belajar saya ingin belajar dari anda.
SukaSuka
Jadi begini, setelah panen ada gandum yg jatuh. Namun ada juga gandum yang memang dilarang untuk dipanen, yaitu gandum yang letaknya di tepi ladang. Kemudian gandum yang kelupaan dibabat, tidak boleh dipanen (Imamat 19:9). Ini yang dimakan oleh Yesus dan murid-Nya. Saya kebetulan banyak baca buku yg berhubungan dengan Yesus. Sayangnya banyak pendeta yang males baca buku… soalnya bagi mereka Roh Kudus sudah cukup.
Ini sebetulnya pertanyaan bagus. Saya sering nontonin khotbah Joseph Prince. Tapi saya selalu cross check dengan tulisan-tulisan pendeta-pendeta puritan. Yg paling sering saya baca adalah tulisan Martyn Lloyd-Jones, Charles Spurgeon dan Martin Luther. Selain itu saya suka baca-baca buku orang-orang Reformed (Calvinist), karena saya besar di gereja Calvinist. Kalau tulisan pop, yg saya paling suka adalah tulisan Paul Ellis. Orang-orang bilang Joseph Prince & Paul Ellis adalah pendeta Hypergrace. Saya NGGAK PEDULI! Hahahaha. Salam kenal, Pak.
SukaSuka
John Gill’s Exposition of the Whole Bible
And when ye reap the harvest of your land,…. Of the land of Canaan, when come into it, which having sown, and it was harvest, either barley harvest or wheat harvest, or both, and especially the latter, to which reaping seems best to agree:
thou shall not wholly reap the corner of the field; but a part was to be left for the poor. This follows upon the peace offerings: and, as Aben Ezra observes, as the fat of them was to be given to God, so somewhat of the harvest was to be given for the glory of God to the poor and stranger. In the Misnah is a whole treatise, called “Peah”, which signifies “the corner”, in which there are many decisions concerning this affair; and among the rest, whereas it is not fixed in the law how large the corner should be, what quantity should be left, how many ears of corn, or what a proportion of the field, this is there determined by the wise men, who say, they do not leave less than a sixtieth part; for though they say there is no measure (certain) for the corner, yet the whole is according to the largeness of the field, or according to the multitude of the poor, or according to the plenty of the increaseF12, so that, as these were, more or less were left: and though the place to be left is called a corner, it was a matter indifferent in what part of the field it was; for so it follows, they give (or leave) the corner at the beginning of the field, or in the middleF13; and Ben Gersom observes, that the corner was at the end of the field, where the harvest is finished; and it is plain where the harvest is finished, he says, the corner should be left; for the law does not precisely determine, only that part of the corner should be left to the poor; and it is of no consequence to the poor whether it is in the middle of the field or in the end of it; but MaimonidesF14 thinks it was to be left at the end of the field, that the poor might know where to come for it: and in the above treatise the times are also set when the poor should come and gather it, which they might not do at any time; and there were three times on a day they had leave to come, in the morning, in the middle of the day, and at the evening sacrificeF15, i.e. about three o’clock in the afternoon; the morning was appointed, as the commentators sayF16, for the sake of women that had young children, who were then asleep, the middle of the day for the sake of nurses, and the evening for the sake of ancient persons:
neither shalt thou gather the gleanings of thy harvest; ears of corn which fall from the hand or sickle of the reaper, or in gathering the reaps to bind up in sheaves. In the above treatise it is asked, what is a gleaning? that which falls in reaping; if the reaper reaps his handful, or plucks up an handful, and a thorn strikes him, and it falls out of his hand to the ground, lo, it is the owner’s; but if out of the middle of his hand, or out of the middle of the sickle, it is the poor’s; if from the further part of his hand, or of the sickle, it is the owner’s; but if from the top of his hand (or tip of his fingers) or the point of the sickle, it is the poor’sF17: and it is further saidF18,”two ears are a gleaning, but three are not,’and so Jarchi on the text, that is, when three fall together; this is according to the school of Hillel, but according to the school of Shammai, if there were three ears that fell together, they were the poor’s, if four they belonged to the owner.
SukaSuka
hello, Bang Edwin.
man, this is too deep and too true.
bang, thanx utk tambahan wawasannya.
jadi makin sharpen hehehe.
hal2 yg menjadi originalitas drpada perpuluhan tsb justru jarang atau bahkan tidak disampaikan.
ya seperti pemaparan fakta2 di atas ini oleh abang ini.
sementara, para penggagas perpuluhan zaman kini dengan “tanggap” membawa hal2 (kaitan dgn uang, periode pembayaran, berapa dan gimana cara hitungnya dll) yg katanya disesuaikan dgn zaman kini sementara hal tersebut bahkan tidak ada pada historikal asli daripada perpuluhan tersebut.
sgt setuju dgn yg abang sampaikan bhw jika mau balik lagi ke perjanjian yg lama which is Law, ya “the whole”-nya harus ngikut hehehe.
SukaSuka
Senang tulisan ini bisa jadi berkat buat Rian. Mudah²an bisa baca sampai bagian 3/3, karena menurut saya itu bagian terpenting, di mana saya meng-encourage untuk memberi ke gereja dengan semangat yg benar. Horas!
SukaSuka
i did bang Win.
im not gonna missing the forest for the trees.
thank you so very much.
His abundance of grace and His give of righteousness are yours.
SukaDisukai oleh 1 orang
Nah, ini mungkin terakhirnya dari yang terakhir saya memberikan komentar. Jadi maaf bila ada yang sudah bosan. Harap dibaca pelan-pelan semua dan dimengerti komentar saya yang terakhir ini.
Terima kasih kepada siapa pun yang mengecap saya hamba uang, tapi saya hamba Tuhan dan terus belajar menjadi hamba Tuhan. Fokus saya adalah serupa Yesus sama seperti Anda semua.
Yesus sudah menyelesaikan segala sesuatu. Saya setuju dan sangat setuju bahwa hidup kita adalah sudah selesai, sudah selesai, sudah selesai.
Maaf beribu kata maaf kalau tidak sopan.
Saya kemana-mana masih pakai angkot dan itu lebih banyak jalan kaki lalu jalan kaki dan jalan kaki, panas-panas di siang hari tapi di dalam Yesus selalu ada sukacita dan tak kenal lelah untuk sharing firman Tuhan tentang kasih karuniaNya bahkan untuk memenangkan jiwa. Tidak seperti banyak dari Anda memakai mobil dan ber-AC. Terima kasih bagi beberapa dari Anda yang begitu curiga dan sinis terhadap saya yang mempermainkan keuangan jemaat, mengemplang pajak dan hamba Mamon. Haleluya. Saya bersukacita sebab Tuhan Yesus baik kepada kita semua. (Btw, di daerah saya sini banyak krupuk kemplang).
Saya beserta beberapa anak-anak youth yang terbeban sampai saat ini masih mengurus ratusan anak rumah singgah yang tadinya sangat kumuh, bau dan sangat tidak baik. Di lebaran ini sudah 3 minggu memberikan paket lebaran kepada mereka dan keluarga. Hidup anak-anak rumah singgah pada berubah baik moral, kecerdasan dan kebaikan bahkan beberapa diantaranya sudah bekerja. Tiap minggu selalu ada orang misi atau orang kurang mampu meminta uang kepada saya dengan berbagai alasan tidak punya ongkos, tidak bayar listrik 3 bulan sehingga takut nanti dicabut oleh PLN, anak sakit, isteri mau melahirkan dan lain sebagainya. Saya sampai saat ini mengurus orang gila dan sudah beberapa orang telah waras kembali karena saya percaya kuasa kasih karunia Yesus di kayu salib sudah selesai atas hidupnya. Saya mengurus oma opa pula dengan cinta kasih. Keluar masuk rumah sakit untuk membesuk. (Btw.. sempat salah satu rumah sakit melarang saya masuk (mungkin untuk 2 tahun) karena kalau saya besuk dan mendoakan yang sakit paling tidak mereka cepat pulang ke rumahnya atau cepat pulang ke Surga dengan senyum manis dan damai karena sudah waktunya meninggal mungkin karena umur dan karena hancur tubuhnya sudah tidak bisa diperbaiki lagi secara medis. Jadi mereka takut turun omzetnya. Tapi sekarang saya diperbolehkan kembali masuk ke rumah sakit itu hanya tidak seekstrem yang lalu.
Saya juga memberi makan dulunya rutin di jalan-jalan saja sekarang rasanya sudah susah sebab para orang jalanan sudah banyak ditangkap Pol-PP dan dibawa ke panti sosial untuk dibina. Rasanya masih banyak lainnya tapi masih kurang dibanding dengan apa yang Anda lakukan pasti lebih dari saya sebab Anda semua belajar yang terbaik dari Yesus. Saya mesti belajar juga dari kegiatan pak Edwin, pak Abraham dan lainnya yang roh pengenalan akan Tuhan, jiwa sosial, kasih Tuhannya, hidup melayani baik di gereja, keluarga dan tempat kerja masing-masing jauh lebih indah dan ajaib dibanding saya yang tidak ada apa-apanya.
Gereja Tuhan yang dipercayakan kepada kami dikelola dengan baik, membayar pajak secara komplit dan semua keluarga hamba Tuhan yang sudah menikah diwajibkan membayar pajak sekalipun semua sudah dilunasi Yesus di kayu salib. Di dalam jemaat sendiri ada beberapa yang bekerja di bagian pajak pemerintah kota dan termasuk suka mengaudit.
Saya menulis ini kesaksian ini bukan untuk kehebatan saya atau gereja tempat saya beribadah. Ini saya bagikan sekedar berbagi hidup bahwa Yesus mengasihi semua orang daripada berbagi Theologia yang diatas awan-awan tapi tidak membumi dan tidak ada bukti cinta kasih. Ini untuk menunjukkan bahwa karya Yesus di kayu salib yang sudah selesai atas segalanya pasti terus maksimal di dalam hidup kita semua dan tidak ada yang gagal. Anda semua sudah lebih hebat dari saya karena Anda semua suka memberi kepada Tuhan, mengasihi keluarganya, mengasihi para hamba Tuhan, mengasihi orang-orang miskin lebih dari saya jadi saya layak belajar dari Anda termasuk dicaci, dihina dan direndahkan. Saya percaya Anda semua suka menginjil dan memenangkan jiwa sebab Anda semua sudah belajar dan terus belajar seperti Yesus yang sudah menyelesaikan segala sesuatu.
Untuk sekian kalinya saya mengasihi Anda semua, berdoa buat Anda dan meminta maaf kembali buat Anda semua. Saya berdoa hidup Anda makmur, kaya raya, jauh dari hamba Mamon, kian mengenal Tuhan Yesus dan karya salibNya, rukun, banyak relasi, banyak rejekinya, sehat selalu, menjadi berkat yang sangat berdampak, menjadi penyegar jiwa buat lainnya. Saya berdoa di dalam nama Tuhan Yesus, Anda semua hidupnya kian mulia karena Anda begitu dikasihi, dihargai dan dimuliakan Tuhan Yesus. Yes 43:4.
Penderitaan Yesus hingga kematianNya di kayu salib ternyata sudah: 1 Ptr 2:24; 2 Kor 8:9; Yoh 10:10.
– membuat kita lebih lagi mengenalNya.
– membuat kita kuat untuk melayani sesama.
– membuat kita semakin lapar akan urapanNya.
– membuat kita kaya dalam segala hal.
Saya tetap berprinsip pada karya Yesus yang sudah selesai pasti juga sudah selesai memaksimalkan hidup kita di tiap harinya sebab kasihNya selalu baru bagi kita.
Percayalah kepada Yesus maka kita secara pribadi yang percaya kepadaNya akan diselamatkan, masuk Surga, jadi anak-anakNya. Yoh 1:12; Kis 16:31; Rom 10:9.
Dari peristiwa kayu salib Yesus inilah darah Yesus sudah menguduskan, menghapuskan semua kutuk hukum Taurat, mengampuni semua dosa, mengalahkan kematian dan tubuh Yesus sudah menyembuhkan hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
SukaSuka
Saya nggak mau kaya raya. Obsesi saya Yesus.
SukaSuka
Sangat tidak jadi berkat kalo anak Yesus miskin…
SukaSuka
When you have Jesus, you have EVERYTHING
SukaSuka
Bingung ama komen2 orang2 disini… Kenapa ukuran BERKAT harus jadi KAYA?????
Kalau begitu apa bedanya kekristenan & Gunung Kawi?
Hidup sehat dan family rukun itu sudah merupakan salah satu berkat yg luar biasa.
SukaSuka
Wkwkwkwk… saya junga BINGUNG! Semua komen yg negatif sengaja saya biarin masuk. Biar pembaca menilai sendiri gimana kelakuan hamba-hamba Tuhan jaman sekarang ini. Au ah gelap!
SukaSuka
Hehehehe….. semakin ditanggapi negatif kebenaran ini semakin kelihatan aslinya mereka…
SukaSuka
Luar biasa… Terima kasih utk artikelnya. Sedikit menambahkan (atau koreksi?), adlh penting utk memperhatikan konteks, krn teks tanpa konteks akan mjd sulit, sebaliknya konteks tanpa teks juga akan ngawur. Saat itu memang persepuluhan tidak dlm bentuk uang krn konteksnya demikian (silakan baca buku latar belakang PL atau Survei PL). Namun perkembangan jaman sdh memungkinkan hal itu diganti ke dlm bentuk lain (uang), meski tidak mutlak. Yg harus diperhatikan bukanlah materi persepuluhannya tapi ketaatannya, dan inilah penekanakan dr keseluruhan PL. Demikian juga pemahaman utk point 7, dimana pesan intinya bukanlah mata pencaharian dr si kena wajib bayar persepuluhan, melainkan ketaatan umat Allah yg telah dipeliharaNya lewat pekerjaan ataupun harta kepemilikannya. Tuan tanah jangan hanya dipahami secara etimologi yg sempit. Saya sependapat bahwa fakir miskin tidak dikenakan kewajiban ini, tapi tetap diperbolehkan utk melakukannya (sunnah).
Lalu, utk point 5 perlu diperhatikan lagi pemahaman ayatnya. Mnrt saya bani Lewi (pendeta) harus juga mempersembahkan persepuluhan utk memelihara anak yatim, janda, dsb. Jadi bukanlah “hak”-nya hanya 10% dari persepuluhan itu.
SukaSuka
Menurut PL golongan Imam Bani Lewi tidak diperintahkan untuk persepuluhan, tapi mereka boleh memberikan free-will offerings (Maleakhi 1:7-14). Saat ini, semua orang percaya adalah imam (1 Pet 2:9-10; Why 5:10) and imam tidak memberi persepuluhan.
Mengenai poin no. 7. Sebenarnya inti dari tulisan part 1 ini adalah untuk menunjukkan bahwa kita kalau mau balik lagi menggunakan Hukum Taurat, ikutilah 100% ketentuannya. Jadi kalau mau ikuti PL, harusnya anggota paduan suara nggak boleh naik ke mimbar untuk nyanyi, karena berdasarkan PL, harus dihukum mati. Jadi sebetulnya yg menekankan perpuluhan ini nggak konsisten. Pun kalau mau mengikuti perkembagan zaman, sebetulnya perpuluhan itu adalah “10% from your INCREASE”… artinya 10% dari keuntungan. Kalau rugi, ya nggak usah perpuluhan (ini Hukum Taurat loh yang bilang!). Tapi pendeta zaman sekarang kan ada yg bilang 10% dari hasil bruto. Hadeuh…. Wong di PL aja yg ketat nggak begitu kok, tapi pendeta² ini justru bikin lebih sulit Hukum Taurat.
SukaSuka
Iya benar sekali Pak Edwin, ada beberapa Pendeta/gereja sangat exteme sekali dalam hal uang/persepuluhan. Nama penyumbang pun harus dicatat (bertentangan sekali dgn pengajaran Tuhan Yesus).
Yudas Iskariot menjual Yesus karna uang, Ananias tidak setia karena uang. Yg saya takutkan, mereka sedang mengalaminya dan membawa dampak tsb kepada jemaat.
SukaSuka
Pak Baringbing,
Kalau mau bicara soal ketaatan, terlalu sempit hanya mengambil kasus persepuluhan. Pak Edwin melihat ini sebagai sisi keadilan dimana Tuhan Yesus selalu menegur orang orang Farisi yg tidak adil.
KETAATAN yg paling benar ialah kasus dimana Tuhan Yesus berdoa malam sebelum penyaliban.
Adanya juga kasus Nabi Hosea yg disuruh kawin dgn perempuan sundal.
Persepuluhan = ketaatan, saya rasa hanya salah satu cara bagaimana Pendeta membungkus khotbah persepuluhan supaya kelihatan lebih religi… hehehe
SukaSuka
*PERSEPULUHAN*
*1. Apa tujuan dari persepuluhan menurut Perjanjian Lama?*
Persepuluhan adalah bagian dari hukum ( Ulangan 12:11 , Ulangan 14:22 ). Ini adalah pengganti untuk para imam Lewi yang tidak mewarisi sebagian dari tanah janji seperti yang suku-suku Israel lain dapatkan. Hal itu juga disisihkan untuk membantu para janda dan anak yatim dan orang miskin dan setiap tahun ketiga mereka diperintahkan untuk membawa orang-orang Lewi dan orang2 miskin untuk makan menggunakan uang dari persepuluhan.
Tapi kita tahu bahwa ketika umat Tuhan tidak memberikan persepuluhan, Tuhan akan mengutuk tanah mereka (Maleakhi 3: 8-12).
Kita mungkin pernah mendengar tentang itu setidaknya sekali di gereja.
Beberapa fakta tentang hal itu: *membuka ‘tingkap surga’ adalah ekspresi pada masa itu untuk menerima hujan bagi lahan tanaman* mereka (Ulangan 28:12).
Juga, Tuhan tidak bermaksud secara khusus marah terhadap orang yang tidak memberikan persepuluhan, tetapi marah pada para imam untuk menyalahgunakan penggunaan persepuluhan itu (Maleakhi 2: 1-4).
*2. Tinjauan dari sudut Perjanjian Baru.*
Namun kita tahu bahwa seseorang dibuat benar dihadapan Allah karena iman di dalam Yesus Kristus, bukan dengan mematuhi hukum.
Gal 2:16 “Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena imam dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.
Dan kita telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kita dibuat benar dengan Allah karena iman kita di dalam Kristus, bukan karena kita telah mematuhi hukum. Sebab tidak akan pernah tercapai oleh perbuatan dan usaha dari pihak manusia untuk mendapatkan perdamaian dan hubungan yang benar dengan Allah, melalui ketaatan mematuhi dan melaksanakan hukum (Taurat).
Ini adalah suatu titik balik, bahwa kita membutuhkan jalan lain yang bukan dimulai dari pihak manusia, tapi dari pihak Allah.
_Kita membutuhkan Juruselamat yang diberikan *secara kasih karunia* (Yoh 3:16), yaitu Kristus yang telah diberikan untuk menebus kita dari kutuk hukum Taurat._
*Galatia 3: 13*
13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”
Dan *jika persepuluhan adalah bagian dari hukum. Semua kutuk hukum telah dihapus oleh pengorbanan Kristus.*
*Roma 10: 4* _’Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.’_
Persepuluhan bukan persyaratan iman, itu adalah kewajiban hukum, dimana kita sudah tidak lagi berada di bawah kuk hukum Taurat tersebut. *Sama seperti hewan kurban tidak berguna untuk menghapus dosa-dosa yang telah dihapus, persepuluhan tidak berguna untuk menghilangkan kutukan yang sudah dihapus!*
*3. Lintas Perjanjian (Lama-Baru): BERKAT ABRAHAM.*
Kelanjutan dari ayat di atas,
*Galatia 3: 14*
_’Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.’_
menunjukkan bahwa berkat Abraham akan datang kepada kita.
*Kejadian 26: 12* _”Maka menaburlah Ishak [keturunan Abraham] di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN”._
Berkat terhadap Ishak ini diberikan tanpa memperhatikan persepuluhan yang diatur dalam hukum Taurat (Galatia 3:18), dimana Hukum Taurat diturunkan masih 430 tahun setelah jaman Abraham dan Ishak.
Ketika hukum datang, berkat yang sama terkunci di bawah ketaatan manusia (Ulangan 28: 8-12, Galatia 3:10).
*Gal 3:18* _“Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham. Tapi di dalam Yesus Kristus kita telah menerima warisan ini dan berkat dari Tuhan atas dasar iman”._
*Jadi, mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama dengan Abraham, orang beriman, dan di dalam Dia (Kristus), kita telah memperoleh warisan berkat ini.*
(Kisah 13:39, Galatia 3:18, Kolose 1:12, Roma 8:32, 2Korintus 1:20)
*Tapi Abraham memberikan persepuluhan?*
Beberapa orang berpendapat bahwa karena Abraham hidup di jaman yang belum berdasarkan hukum Taurat, dan dia memberikan persepuluhan kepada Raja Salem, Melkisedek, apakah itu berarti kita juga harus memberikan persepuluhan ?
Abraham disunat. Apakah ini berarti kita perlu sunat? Sunat merupakan persyaratan hukum yang Abraham juga praktekkan sebelum adanya Hukum Taurat itu diberikan.
Paulus menjelaskan bahwa sunat tidak lagi diperlukan (Roma 2:29, Kolose 2:11, Galatia 5:2).
Sunat Abraham adalah simbol dari apa yang Allah akan lakukan di dalam hati orang percaya.
Itu tidak harus dipahami secara harfiah sebagai persyaratan percaya. Ingat perselisihan di Kisah 15: 1-11 ?
Kita kemudian melihat dlm tindakan hanya sekali tercatat, dimana Abraham memberi persepuluhan, _tidak harus ditafsirkan sebagai kewajiban_ bagi orang percaya.
Hal ini boleh ditafsirkan sebagai *prinsip untuk memberi kepada Allah dengan hati penuh syukur, secara sukarela, dan untuk memuliakan Dia*, Kristus yang telah memberi keselamatan: yaitu kasih karuniaNya dan kebenaranNya bagi kita.
Tapi itu adalah bukan suatu kewajiban.
*CATATAN AKHIR*
Pemahaman yang tidak sehat adalah ketika kita menyatakan bahwa Allah menuntut persepuluhan adalah wajib. Sehingga kita berpikir bahwa kita akan kehilangan berkat Tuhan jika tidak memberikan persepuluhan atau takut bahwa jika kita berhenti persepuluhan kita akan berada di bawah kutuk.
Boleh saja orang2 percaya memberikan persepuluhan dan persembahan untuk menunjukkan kerelaan dan syukur mereka bagi Allah yang menyediakan segala sesuatu dalam hidup mereka.
Adalah baik untuk menunjukkan penghargaan yang memuliakan Allah bahkan jika itu berarti memberikan persembahan 10%, 20%, atau bahkan 90%.
Namun, jika ada yang menyebut persepuluhan sebagai suatu kewajiban yang harus dilakukan dengan segala aturan perhitungannya, yang jika lalai melaksanakannya maka akan berada di dalam kutuk, adalah konsep yang salah kaprah dan terbalik.
Sistem Persepuluhan tsb menjadi seperti diberi kesempatan untuk menjadi sesuatu yang bersifat ritual, karena merupakan suatu perbuatan manusia yang terkait hal rohani dan keagamaan, yang kemudian mampu membuat kehidupan kita, dan kondisi masa depan kita bergantung pada persepuluhan tersebut, bukan berdasarkan iman percaya pada Tuhan Yesus.
*Efesus 2:15* _’sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat *dengan segala perintah dan ketentuannya*, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera’._
SukaSuka
Matius 7:21
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan Kehendak Bapa-Ku yang di Sorga.”
Ketika Kristus Yesus datang ke dunia, Ia memperkenalkan Kehendak Bapa kepada orang percaya.
Yohanes 6:40
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
Yohanes 14:12
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Jadi jika kita ingin masuk surga kita harus melakukan kehendak Bapa, apakah kehendak Bapa ? Bapa ingin kita percaya pada Tuhan Yesus.
Bagaimana tandanya orang percaya pada Tuhan Yesus ? tandanya adalah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sama dengan apa yang dilakukan Tuhan Yesus bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar.
Mengabarkan Firman Tuhan dengan tanpa ada membawa benda-benda, bekal, roti dan uang
Matius 10-9-11
10:9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.
10:10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Lukas 9:2-4
9:2 Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,
9:3 kata-Nya kepada mereka: “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju.
Markus 6:8
dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan,
Matius 19:29
Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Jangan takut mengabarkan Firman Tuhan walau nyawa taruhanya.
Matius 10:28
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Matius 16:25-28
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Tuhan mengecam kekayaan, tapi para penyesat pendeta gereja kharismatik dan pentakosta dengan teologi kemakmuranya ajarkan memburu kekayaan dan kesuksesan karir.
Tuhan pendeta kharismatik adalah mamon (uang)
Lukas 6:24
Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.
Sangat mustahil orang kaya bisa masuk surga.
Markus 10:25
Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
Manusia allah diperintahkan jangan mengejar kekayaan tapi kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
Asal ada makanan dan pakaian cukuplah.
1 Timotius 6:7-11
6:7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
6:8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.
Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
6:11 Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan
Ini ajaran yang benar kak, bukan hanya sekedar persembahan, yang dibutuhkan Tuhan belas kasihan bukan persembahan, kalau kamu mengklaim sudah mengabarkan firman Tuhan tapi masih terikat benda-benda uang dan hal duniawi itu bukan sesuai standart Tuhan.
Jadi kita kalau mau mengabarkan Firman Tuhan harus lebih dahulu meningalkan uang, harta kita, baru boleh mengembara mengabarkan Firman Tuhan.
SukaSuka
Benar sekali, tidak salah uraian Anda di atas.
Kalu demikian Anda jangan terima uang, naik keledai saja, jangan naik mobil, pesawat untuk menginjil, lalu terima sembako/persembahan jangan bawa pulang ke rumah tetapi makan di bait Allah, TYM
SukaSuka
Minta jemaat memberikan persepuluhan, tapi tidak melakukan ritual PL potong domba. Terima persepuluhan, tapi punya tanah/rumah gedongan. Mengharuskan persepuluhan, tapi jemaat masuk ke dalam bait kudus.
SukaSuka
Saya percaya Tuhan Yesus 100%, sebab Tuhan Yesus idola saya seumur hidup saya, dikitab injil Tuhan Yesus tidak mewajibkan perpuluhan! Memberikan perpuluhan dan persembahan belum tentu diselamatkan dan dibenarkan Tuhan Yesus( Lukas 18:9-14). Standar penghakiman terakhir adl kasih kepada sesama bukan perpuluhan(Matius25:31-46). Kalau orang agamawi punya uang utk beri perpuluhan spt orang farisi yg dikecam Tuhan Yesus (matius23:23) mungkin mudah karena ada uang, kalau spt janda miskin yg kasih persembahan seluruh miliknya bahkan seluruh nafkahnya dua peser( lukas 21:4) setelah beri persembahan bgm kasih perpuluhannya??buat makan aja ndak ada. Trs bgm cerita org kaya dan lazarus yg miskin(lukas 16:19) lazarus seorang pengemis miskin badan penuh borok, makan aja susah mau kasih perpuluhan dari mana coba??? Tp jelas lazarus yg pengemis miskin bisa masuk surga tanpa kasih perpuluhan. Jd Benarlah perkataan Tuhan Yesus” yg Kukehendaki adl belas kasihan dan bukan persembahan(semua jenis persembahan termasuk perpuluhan),matius 9:13,matius 12:7. Tuhan Yesus sampai mati dikayu salib tidak punya gedung gereja, gereja adl orangnya(para murid) bukan gedungnya, gedung gereja tanpa ada org didalamnya seperti bangunan kosong tanpa penghuni, inti semua kitab para nabi sdh disimpulkan Tuhan Yesus” kasih kepada Tuhan dan kepada sesama manusia bukan organisasi gereja. Amin
SukaSuka